Cakrawala8.com
Pacitan — Pemerintah Kabupaten Pacitan berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan pada tahun 2025. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, prevalensi stunting turun menjadi 12%, dari sebelumnya 18% pada tahun 2024.
Penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga kader posyandu di setiap desa. Program-program intervensi seperti pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi pola asuh anak, hingga pemeriksaan kesehatan ibu hamil dilakukan secara rutin dan terintegrasi.
“Kami berkomitmen untuk terus menekan angka stunting di Pacitan. Ini bagian dari upaya mewujudkan generasi Pacitan yang sehat dan berkualitas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustikoaji, Jum'at (4/7).
Selain intervensi gizi, Pemkab Pacitan juga menggandeng berbagai pihak swasta dan organisasi kemasyarakatan untuk memberikan pendampingan keluarga berisiko stunting. Harapannya, target nasional penurunan stunting hingga di bawah 10% dapat tercapai pada tahun 2026.
"Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 yang secara resmi telah dilaunching oleh Kementerian Kesehatan pada hari Senin, 26 Mei 2025, Prevalensi stunting di Kabupaten Pacitan menunjukkan angka prevalensi 11,8%,"jelasnya.
"Pencapaian ini sangat luar biasa, menilik dari hasil survei pada 2 tahun sebelumnya dimana pada Tahun 2022 angka prevalensi stunting 20,6 dan pada tahun 2023 diangka 20,9%. Secara propinsi Pencapaian Pacitan dibawah rata-rata propinsi Jawa Timur yaitu diangka 14,7%, dan Angka nasional 19,8%,"tambahnya.
Pencapaian ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam Program Percepatan Penurunan Stunting. Pencapaian ini tentunya karena sinergi dan kolaborasi dari semua unsur mulai dari masyarakat, Pemerintah Desa/Kelurahan, Kecamatan, TPPS Kabupaten (BAPPEDA, Dinas KBPP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PMD, Dinas PUPR, Dinas Kominfo, Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan), Akademisi, dan Organisasi Kemasyarakatan.
"Tentunya pencapaian ini bukan berarti penanganan Stunting di Kabupaten Pacitan sudah selesai, masih perlu kerja keras dari semua pihak agar bisa mempercepat zero stunting, terutama stunting baru Target RPJMN penurunan stunting di Tahun 2045 untuk Kabupaten Pacitan adalah sebesar 4,85%, semoga dengan kerjasama semua unsur angka ini bisa dicapai jauh lebih cepat,"pungkasnya.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap menjaga asupan gizi anak, memanfaatkan fasilitas kesehatan, serta aktif mengikuti program-program posyandu. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kabupaten Pacitan terus menurun setiap tahunnya.(Red)