Sinergi Pemerintah dan Aparat dalam Penguatan Ketahanan Pangan: Penyerahan Alsintan dan Bansos di Wonogiri
Cakrawala8.com Wonogiri, 17 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri melaksanakan agenda strategis berupa penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) serta bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat tani. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Gunungan RT 003/RW 002, Desa Gunungan, Kecamatan Manyaran, dan menjadi manifestasi nyata dari komitmen lintas sektor dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus penguatan kesejahteraan petani.
Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, secara simbolis menyerahkan 19 unit Alsintan kepada beberapa gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari sembilan kecamatan: Tirtomoyo, Wuryantoro, Pracimantoro, Baturetno, Selogiri, Ngadirojo, Jatisrono, Manyaran, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) pertanian setempat. Rinciannya meliputi: 4 unit mesin panen gabungan (combi), 2 unit traktor roda empat, 12 unit traktor roda dua, dan 1 unit mesin pompa air. Bantuan ini diharapkan mampu mempercepat proses produksi pertanian dan mengurangi beban kerja petani secara signifikan.
Secara paralel, Polres Wonogiri menyerahkan paket bantuan sosial kepada warga masyarakat yang membutuhkan di sekitar lokasi kegiatan. Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K., M.H., menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi Polri dalam memperkuat fungsi pelayanan publik di luar sektor keamanan, khususnya pada sektor pangan yang menjadi salah satu prioritas nasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan fiskal.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonogiri, termasuk Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Edi Ristriyono, S.Pd., M.I.P., Kepala Dinas Pertanian, Camat Manyaran, Kepala Desa Gunungan, perwakilan organisasi perguruan silat, dan tokoh masyarakat. Kehadiran sekitar 100 peserta menunjukkan adanya dukungan lintas komunitas terhadap agenda pembangunan sektor agraria.
Dalam pidatonya, Bupati Setyo Sukarno menekankan pentingnya efisiensi alat pertanian dalam mendongkrak produktivitas dan menekan angka kemiskinan. Ia menyampaikan bahwa bantuan Alsintan tersebut bukanlah milik individu, melainkan milik kolektif Gapoktan yang harus dikelola secara transparan dan profesional.
“Dengan efisiensi kerja dan waktu pengolahan lahan, kita harapkan angka kemiskinan petani dapat ditekan hingga mencapai satu digit. Ini bukan sekadar distribusi alat, melainkan bagian dari strategi pertanian berkelanjutan berbasis kolaborasi institusional,” tegasnya.
Baca juga : Sumur Dalam untuk Sragen: Intervensi Air Bersih dan Upaya Pencegahan Stunting di Desa Juwok
Bupati juga mengumumkan bahwa pada Juli 2025 akan diluncurkan program irigasi perpompaan hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten dan Polres Wonogiri, sebagai lanjutan dari capaian pembangunan 250 unit sumur pantek dari target 1.000 unit. Program ini akan menjadi bagian integral dari upaya sistematis memperkuat infrastruktur pertanian daerah.
Dari sudut pandang kebijakan publik, kolaborasi semacam ini menunjukkan pendekatan holistik dalam pembangunan daerah. Pendekatan ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek fisik-infrastruktur, tetapi juga pada penguatan kapasitas kelembagaan petani, partisipasi masyarakat, dan peran aktif aparat keamanan dalam pembangunan sosial-ekonomi.
Penutup kegiatan ditandai dengan penyerahan simbolis Alsintan dan bansos, sesi foto bersama, serta dialog terbuka antara pimpinan daerah dan kelompok tani. Kegiatan ini menjadi refleksi konkret dari implementasi prinsip good governance, terutama dalam membangun komunikasi efektif antara pemerintah, aparat, dan warga untuk mencapai ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta :(Katman// Nandang Bramantyo)