Polres Wonogiri Gelar Panen Raya Serentak Kuartal II: Sinergi Ketahanan Pangan Nasional dan Peran Polri di Daerah
Cakrawala8.com Wonogiri, 5 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, Polres Wonogiri melaksanakan kegiatan Panen Raya Serentak Kuartal II Tahun 2025 secara virtual melalui Zoom Meeting, yang dipusatkan di Desa Mangunharjo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dari lokasi utama di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Di tingkat daerah, pelaksanaan panen raya dipimpin oleh Wakapolres Wonogiri, Kompol Parwanto, S.H., M.H., dan turut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonogiri, pejabat Pemerintah Kecamatan Jatipurno, serta kelompok tani setempat. Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjawab tantangan ketahanan pangan.
Dalam panen raya yang menggandeng Kelompok Tani Kismo Tunggal tersebut, berhasil dipanen komoditas jagung sebanyak 7 ton dari total luas lahan 8 hektar. Capaian ini menjadi indikator produktivitas yang signifikan sekaligus memperlihatkan potensi kontribusi sektor pertanian lokal dalam mendukung kebutuhan pangan nasional.
Menurut Kompol Parwanto, kegiatan ini memiliki nilai strategis, tidak hanya sebagai bentuk seremonial, tetapi juga sebagai manifestasi dari peran aktif Polri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kegiatan ini bukan hanya seremonial, namun juga bentuk nyata kehadiran Polri dalam mendukung produktivitas masyarakat. Kami berharap program ini terus berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujarnya dalam sambutannya.
Secara akademik, kegiatan ini mencerminkan pendekatan intersektoral dalam pembangunan, khususnya dalam bidang ketahanan pangan yang menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional. Keterlibatan institusi keamanan, khususnya Polri, dalam kegiatan produktif seperti panen raya menunjukkan pergeseran paradigma tugas kepolisian dari sekadar menjaga keamanan menuju peran sosial-konstruktif di tengah masyarakat.
Dalam konteks kebijakan nasional, program panen raya serentak ini sejalan dengan Instruksi Presiden dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2025, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai swasembada pangan. Keikutsertaan Polri dalam program ketahanan pangan juga dapat dimaknai sebagai bagian dari strategi pengamanan non-tradisional, yakni keterlibatan aparat negara dalam menjawab ancaman non-konvensional seperti krisis pangan dan perubahan iklim.
Selain itu, pendekatan partisipatif dengan melibatkan kelompok tani seperti Kismo Tunggal memperlihatkan bahwa pembangunan berbasis komunitas masih menjadi instrumen penting dalam implementasi kebijakan publik di tingkat lokal. Pendekatan ini sejalan dengan teori development from below, yang menekankan pentingnya inisiatif masyarakat lokal dalam pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan panen raya yang diselenggarakan oleh Polres Wonogiri menunjukkan bahwa upaya menjaga stabilitas nasional tidak hanya dilakukan melalui pendekatan represif, tetapi juga melalui kontribusi langsung terhadap sektor-sektor strategis seperti pertanian. Komitmen institusi kepolisian dalam mendukung program ketahanan pangan merupakan cerminan paradigma baru dalam pelayanan publik berbasis kolaborasi dan keberlanjutan.
Dengan demikian, sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat desa tidak hanya memperkuat aspek ketahanan pangan, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi pembangunan daerah yang resilien, produktif, dan berdaulat secara ekonomi.
Pewarta :Katman// Nandang Bramantyo